Bisnis.com, JAKARTA - Intel tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah vendor untuk menyediakan tablet dan smartphone berbasis prosesor terbaru mereka.
“Industri sekarang sudah masuk ke mobility. Sejak 3 tahun terakhir itu sudah terjadi, kami juga masuk ke sana, kami buka peluang untuk vendor [device] lokal juga,” ujar Head of MNC Sales Intel Indonesia Yohan Wijaya di Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Dia mengatakan posisi Intel saat ini untuk produk dekstop dan notebook sudah cukup baik. Pihaknya pun mulai melebarkan sayap masuk ke perangkat yang lebih kecil yakni smartphone dan tablet. Di Indonesia smartphone berprosesor Intel baru diadopsi oleh Lenovo melalui produk K900.
Yohan menambahkan pihaknya berupaya menjalin kerja sama dengan lebih banyak vendor untuk mengimplementasikan prosesor tersebut. “Yang enable di Indonesia baru Lenovo, kami cari banyak vendor untuk masuk ke market, tahun depan ada yang baru lagi,” katanya.
Intel lebih fokus mengembangkan teknologi berbasis user experience ketimbang hanya bersaing di tingkat core prosesor. Pihaknya kini tengah mengembangkan prosesor berteknologi hyper threading. Teknologi tersebut dapat membagi beban kerja sehingga penggunaan baterai lebih efisien.
“Core itu bukan segalanya karena hanya terasa kalau menjalankan aplikasi multitasking yang justru jarang dilakukan di perangkat smartphone maupun tablet,” katanya.
Menurutnya jumlah core yang lebih banyak berdampak pada konsumsi energi yang semakin besar. Dia menyebutkan untuk berbagai perangkat mobile Intel telah memiliki prosesor Atom seri Z. “Untuk smartphone dual core sepertinya sudah cukup,” imbuhnya.
Meski begitu dia tidak menampik Intel juga memiliki prosesor perangkat mobile dengan jumlah core lebih banyak. Pihaknya sudah bekerja sama dengan salah satu vendor asing yang akan menggunakan prosesor Intel quad core pada tablet.
“Kemungkinan satu atau dua pekan ke depan mereka akan launching produk itu,” jelasnya.
