ComfortDelGro Beli 51% Unit Layanan Sewa Mobil Uber Singapura

Agne Yasa
Sabtu, 9 Desember 2017 | 17:28 WIB
Ilustrasri - uber Taxi/mises.org
Ilustrasri - uber Taxi/mises.org
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - ComfortDelGro Corp., membuat kesepakatan untuk membeli 51% unit penyewaan mobil Uber Technologies Inc.

Perusahaan taksi terbesar di Singapura ini membeli senilai S$295 juta atau setara US$ 218 juta secara tunai dan membentuk usaha patungan dengan raksasa ride hailing tersebut. Kesepakatan dengan layanan sewa mobil Uber ini akan memberi kontrol ComfortDelGro terhadap armada sekitar 14.000 kendaraan di Singapura.

Akuisisi tersebut akan dibiayai dari dana internal, perusahaan yang berbasis di Singapura tersebut mengatakan dalam sebuah pengarsipan setelah penutupan pasar pada Jumat. Uber akan mempertahankan sisa 49 persen, seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (9/12/2017).

Berdasarkan kesepakatan tersebut, supir taksi ComfortDelGro akan dapat menerima permintaan berkendara pada aplikasi driver Uber, sekaligus memungkinkan pengguna aplikasi Uber untuk langsung memesan taksi ComfortDelGro.

Langkah ini mengikuti satu tahun di mana Grab, yang bersaing secara langsung dengan Uber di tujuh negara di Asia Tenggara, memperluas pangsa pasarnya dalam kendaraan pribadi menjadi 72%.

Pengemudi Uber di Singapura biasanya menyewa mobil mereka dari perusahaan karena biaya kendaraan di negara ini termasuk yang paling mahal di dunia. Adapun 51% yang dibeli oleh ComfortDelGro memiliki valuasi sekitar S$642 juta, termasuk uang tunai dan pinjaman, menurut perusahaan taksi.

ComfortDelGro mengatakan pada Agustus bahwa mereka menandatangani sebuah surat untuk diskusi eksklusif dengan Uber untuk aliansi potensial.

Sahamnya telah kehilangan sekitar 11% dari nilai mereka sejak saat itu karena investor kehilangan kesabaran dengan rencananya.

Pekan ini, Presiden Grab Ming Maa mengatakan bahwa Uber "dikepung" dari beberapa rival di beberapa geografi untuk pertama kalinya tahun ini.

Uber setuju pada bulan Juli untuk menggabungkan operasinya di Rusia dan republik-republik Soviet yang berdekatan menjadi perusahaan patungan. Ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan oleh perusahaan yang berbasis di San Francisco ini. Tahun lalu, Uber menyerahkan China kepada rivalnya Didi Chuxing dengan imbalan saham minoritas.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Agne Yasa
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper