UC Browser Didukung Big Data

Pandu Gumilar
Kamis, 1 Februari 2018 | 17:37 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — UC Web Inc. memperbarui aplikasi UC Browser 12.0 dengan penambahan analisis Big Data yang dimaksudkan agar pengguna semakin nyaman.

Penggunaan Big Data bertujuan untuk mempersonalisasi platform khusus untuk satu pengguna. Jadi tiap pengguna mendapatkan perlakuan yang berbeda dari UC Browser sesuai dengan kebutuhannya.

Big Data akan menganalisa kebutuhan, kebiasaan, serta data lainnya untuk menyuguhkan informasi yang diperlukan oleh pengguna. UC Browser mengkombinasikan antara peramban dengan konten agregator.

Shalila Li, Kepala Bagian Bisnis Internasional UC Browser mengatakan perusahaannya telah melakukan peningkatan dari sebatas peramban ke platform distribusi konten yang didukung teknologi Big Data.

"Pengguna akan menerima konten-konten yang sesuai dengan kebutuhan atau kebiasaan pencariannya. Ini yang menjadi perbedaan antara kami dengan kompetitor," katanya, Kamis (1/2).

Dia menambahkan visi perusahaannya adalah Content For Everyone, Every Content for One yang berarti halaman utama pengguna UC Browser adalah representasi kebiasaan mereka dalam berselancar di dunia Internet.

Namun untuk menganalisa data-data dari pengguna di Indonesia, UC Browser belum menaruh pusat datanya disini. Shalila mengatakan hanya peladen yang ada di Indonesia.

"Merupakan hal yang biasa bagi perusahaan TI untuk memiliki server di berbagai negara di dunia, untuk dapat memberikan layanan yang lebih baik bagi pelanggan. Kami memiliki sistem keamanan terbaik untuk dapat mengenkripsi data sambil mengirimkan (transmit) data tersebut," katanya.

Dia menambahkan hal ini merupakan praktik standar di dalam industri untuk mengumpulkan informasi pengguna dan juga data dalam skenario yang pantas, untuk memberikan pelanggan layanan yang lebih personal. Tapi membutuhkan otorisasi dari pengguna untuk mengumpulkan data ini. 

Menurutnya sistem UC telah dilindungi oleh perjanjian lisensi pengguna mobile (end-user)yang melindungi kepentingan pengguna.

Sementaraitu, Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2012 menetapkan bahwa penyelenggara data elektronik harus menempatkan pusat data disini agar data-data pribadi atau data-data strategis tetap berada di wilayah Indonesia.

Tapi Shalila meyakinkan data tersebut telah terenkripsi dan tidak diutak-atik apalagi diperjualbelikan.

"UCWeb sangat serius terhadap keamanan dan privasi dan bekerjasama erat berdasarkan regulasi lokal dinegara manapun kami beroperasi," tutupnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Pandu Gumilar
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper