Hadirnya data science menjadi instrumen yang sangat penting, bukan hanya bagi perusahaan pemberi kredit online, tetapi juga perusahaan yang bergerak di sektor lain.
Perusahaan ride-hailing app Go-Jek, misalnya, telah menerapkan pemanfaatan data science dengan tujuan mempermudah pengalokasian pesanan.
VP Data Science Go-Jek Syafri Bahar mengatakan dengan diterapkannya data science, perusahaan dapat lebih mudah mengoordinasikan transaksi antara mitranya dengan konsumer.
“Sehingga pengemudi dan kostumer tidak perlu menunggu lama,” ujarnya, belum lama ini.
Sebelum data science digunakan, sebutnya, pengalokasian pesanan Go-Jek dilakukan berdasarkan pengukuran jarak, yang ternyata tidak selalu akurat.
Dengan memanfaatkan data science, pola pemesanan perusahaan kemudian menjadi lebih eksploratif sehingga pembagian jumlah pemesanan layanan menjadi lebih adil bagi setiap pengemudi.
Adapun, salah satu teknik utama yang diterapkan dalam pemanfaatan data science Go-Jek adalah natural languange processing (NLP).
Teknik tersebut memiliki fungsi untuk menentukan lokasi penjemputan dengan menggunakan klaster data. Dengan kata lain, data histori mengenai lokasi-lokasi yang paling sering dijadikan tempat penjemputan diolah dan dijadikan rujukan untuk penggunaan ke depannya.
“Dengan teknik tersebut, Go-Jek dapat mengolah data dalam jumlah besar dan mengambil intisari dari data tersebut dan dijadikan penanda lokasi,” lanjutnya.
