Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi keamanan global, Kaspersky, membuka pusat Pusat Transparansi pertamanya di kawasan Asia Pasifik yang berlokasi di Cyberjaya, Malaysia.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Kamis (15/8/2019), Pusat Transparansi di Malaysia tersebut akan berfungsi sebagai fasilitas bagi mitra perusahaan dan pemangku kepentingan pemerintah untuk memeriksa kode sumber dari solusi Kaspersky.
Pusat terbaru ini juga akan berfungsi sebagai pusat pengarahan, di mana para pengunjung akan dapat mempelajari lebih lanjut tentang teknik dan praktik pemrosesan data oleh Kaspersky.
CEO Kaspersky, Eugene Kaspersky, mengatakan dalam peluncuran tersebut regulator setempat serta para klien perusahaan Kaspersky dapat meninjau solusi dan layanan perusahaan, termasuk analisis ancaman, tinjauan keamanan, dan proses pengujian keamanan aplikasi.
"Mereka juga dapat meninjau kode sumber solusi utama Kaspersky untuk konsumen dan perusahaan seperti Kaspersky Internet Security (KIS), Kaspersky Endpoint Security (KES), dan Kaspersky Security Center (KSC), yang merupakan konsol untuk produk bisnis perusahaan," ujarnya, Kamis (15/8/2019).
Selain itu, pemangku kepentingan dapat meninjau semua versi pembangunan Kaspersky, pembaruan basis data AV, serta informasi yang diproses perusahaan seperti umpan data dari produk Kaspersky yang dikirim ke Kaspersky Security Network (KSN) berbasis komputasi awan.
"Dengan demikian, akses ke Pusat Transparansi akan tersedia berdasarkan permintaan," imbuhnya.
Adapun, pusat baru ini dibuka sebagai bagian dari Global Transparency Initiative perusahaan, yakni gagasan dari Kaspersky untuk mengatasi peningkatan permintaan dari para mitra dan pemangku kepentingan sektor pemerintah untuk informasi lebih lanjut mengenai cara kerja produk dan teknologinya. Pusat ini akan dibuka pertama kalinya untuk pengunjung pada awal tahun depan.
Sementara itu Dato ’Ts. Amirudin Abdul Wahab, CEO CyberSecurity Malaysia mengatakan kesediaan Kaspersky untuk membuka pintu dan proses data di Malaysia menunjukkan adanya keterbukaan dari perusahaan tersebut.
"Kami sangat berharap bahwa kemitraan ini akan menjadi contoh bagi lebih banyak pemerintah dan entitas swasta dalam menjalankan keadilan dan transparansi demi kepentingan warga negara dan industri keamanan siber," kata Wahab.