Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan keamanan siber, Kaspersky menemukan empat dari 10 orang tua dari Asia Tenggara (SEA) percaya bahwa anak-anak mereka menjadi lebih pemarah dari biasanya setelah bermain gim.
Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky, Stephan Neumeier mengatakan bahwa anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu daring karena situasi pandemi covid-19 dan gim memberikan reaksi pada emosi anak.
“Sebanyak 63 persen orang tua setuju, sementara hanya 20 persen yang membantah pengamatan ini. Meskipun dapat dimengerti jika orang tua memiliki kekhawatiran tentang kebiasaan daring anak, tetapi ketakutan terkait video game terkadang cukup objektif dan terkadang juga sedikit berlebihan,” ujar Stephan lewat keterangan tertulis, Minggu (1/11/2020)
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa terdapat beberapa bahaya yang tidak dapat disangkal, tetapi sejumlah penelitian juga menemukan bagaimana bermain game online dapat bermanfaat bagi anak-anak.
“Pada dasarnya semuanya akan memiliki manfaat asalkan moderasi dan bimbingan tetap diterapkan,” tambahnya.
Stephan menilai justru melarang bermain game bukanlah keputusan tepat bagi seorang anak. Pasalnya ketika teman-temannya bermain video game, pasti akan merasa seperti diperlakukan tidak adil.
“Selain itu, permainan adalah sebuah seni baru, tidak hanya menarik bagi anak untuk mengenalnya, tetapi juga bisa sangat bermanfaat terutama jika orang tua dapat mengarahkan dengan baik,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa secara efektif orang tua dapat mengontrol aktivitas bermain anak, menggunakan perangkat lunak khusus dan pengaturan perangkat, serta berkomunikasi dengan anak dalam menjelaskan aturan dan waktu bermain.