Rambah Metaverse, Apple Siap Luncurkan Perangkat Baru Bernama Reality

Fahmi Ahmad Burhan
Senin, 29 Agustus 2022 | 23:31 WIB
Kantor pusat Apple
Kantor pusat Apple
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Apple dikabarkan sedang mengajukan merek dagang baru untuk peluncuran headset augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) miliknya. Hal ini dilakukan Apple untuk meraup pasar dunia virtual atau metaverse global.

Dikutip dari Bloomberg, Apple telah mengajukan merek dagang baru di AS, Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru, Arab Saudi, Kosta Rika, dan Uruguay melalui perusahaan cangkang.

Apple secara teratur menggunakan perusahaan cangkang untuk nama merek dagang karena memungkinkan perusahaan menjaga kerahasiaan atas produk, layanan, atau perangkat lunak yang tidak diumumkan.

Sedangkan, dikabarkan bahwa Apple akan menamai headset AR/VR barunya itu dengan nama "Reality One". Bloomberg juga melaporkan bahwa Apple berencana menggunakan chip silikon Apple M2 dengan RAM 16 GB untuk headset AR/VR baru itu.

Nantinya, Headset AR/VR baru itu kemungkinan akan dihargai lebih dari US$3.000. Namun, analis Apple yang andal Ming-Chi Kuo melaporkan bahwa Apple juga sedang mengerjakan versi kedua dari headset AR/VR ini dengan harga yang lebih murah.

"Akan ada versi lanjutan serta Apple Glasses," katanya dikutip dari MacRumors pada Senin (29/8/2022).

Upaya Apple merambah pasar headset AR/VR dilakukan untuk memanfaatkan potensi pasar metaverse yang besar. Headset AR/VR merupakan perangkat yang bisa digunakan di dunia metaverse.

Tidak hanya Apple, induk Facebook, yakni Meta, Microsoft dan Google juga tengah bersiap untuk merilis produk perangkat keras dan layanan perangkat lunak baru untuk menopang perkembangan baru di dunia teknologi ini.

Perusahaan Big Tech itu bertaruh bahwa gadget yang membawa penggunanya ke dunia imajiner akan membuka pasar baru terbesarnya dalam perangkat lunak. Apple mendapat sorotan dunia saat memperkenalkan smartphone layar sentuh pada tahun 2007 silam.

“Platform teknologi besar (yang diuntungkan dari munculnya aplikasi komputasi seluler) sekarang melihat ke arah augmented reality sebagai pergeseran platform komputasi berikutnya,” tulis analis Goldman Sachs Eric Sheridan. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Wahyu Arifin
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper