Bebas Bea Masuk iPhone Bakal Perketat Persaingan Smartphone di Indonesia

Pernita Hestin Untari
Selasa, 22 Juli 2025 | 14:24 WIB
Calon pembeli memegang Apple iPhone 16 Pro Max di sebuah toko di Moskow, Rusia. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Calon pembeli memegang Apple iPhone 16 Pro Max di sebuah toko di Moskow, Rusia. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Kebijakan bebas bea masuk bagi produk asal Amerika Serikat, termasuk iPhone, berpotensi memperketat persaingan pasar smartphone di Indonesia. 

Pengamat Telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, menilai vendor Asia seperti Samsung, Xiaomi, dan Oppo berpotensi menghadapi tekanan harga akibat iPhone yang bisa ditawarkan lebih murah.

“Vendor Asia perlu mengandalkan inovasi seperti AI atau ponsel lipat untuk bersaing, sementara Apple dapat memperkuat dominasi di segmen premium melalui ekosistem dan merek,” kata Heru kepada Bisnis, Selasa (22/7/2025).

Meski pertumbuhan pasar smartphone global masih tertahan di bawah satu digit akibat ketidakpastian ekonomi, peluncuran produk baru seperti iPhone dan Galaxy tetap menjadi katalis pertumbuhan, terutama di segmen menengah hingga premium.

Heru menilai, situasi ini dapat membuka peluang bagi Apple untuk memperkuat pangsa pasar di Indonesia. 

Menurutnya, dengan kebijakan bea masuk 0% untuk produk asal Amerika Serikat, harga iPhone di Indonesia diperkirakan tetap stabil atau bahkan lebih kompetitif dibandingkan produk dari negara lain yang masih dikenakan tarif impor. 

Kondisi ini dapat mendorong peningkatan penjualan iPhone, khususnya untuk varian premium.

“Meskipun kenaikan harga global akibat tarif resiprokal AS [hingga 54% di pasar lain] mungkin memengaruhi persepsi konsumen,” kata Heru. 

Kebijakan bea masuk 0% tersebut merupakan hasil dari negosiasi perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Pemerintah AS memberikan akses bebas tarif untuk sejumlah barang asal Indonesia, sementara Indonesia juga menurunkan tarif masuk barang asal AS.

Namun, dampak kebijakan ini terhadap produk elektronik ritel seperti iPhone masih dipertanyakan. Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara, menilai pengaruh kebijakan tarif 0% terhadap harga iPhone di pasar domestik cenderung terbatas.

“Tarif 0% tidak berpengaruh ke produk elektronik yang biasa dikonsumsi masyarakat misalnya iPhone,” kata Bhima. 

Pasalnya, lanjut Bhima, produk iPhone yang masuk ke Indonesia lebih banyak diproduksi oleh pabrikan China, meskipun lisensi tetap dari perusahaan AS, Apple Inc. Artinya, tarif 0% tidak semata-mata menurunkan harga elektronik AS yang dipasarkan di Indonesia.

Pengunjung memadati iBox, tempat smarpthone iPhone dijual
Pengunjung memadati iBox, tempat smarpthone iPhone dijual

Dia menambahkan kebanyakan ekspor AS ke Indonesia berupa produk mesin industri atau barang modal, bukan elektronik ritel. Dengan demikian, harga laptop, printer, kulkas, dan mesin cuci buatan AS juga diperkirakan tidak akan terdampak signifikan.

“AS lebih banyak mengekspor produk mesin industri atau barang modal bukan elektronik ritel,” tambahnya.

Adapun produk-produk yang berpotensi mengalami penurunan harga karena pembebasan tarif impor antara lain suku cadang pesawat, komoditas pangan seperti kedelai, gandum, jagung, serta produk olahan seperti susu, keju, dan daging sapi.

Data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan, nilai impor Indonesia dari AS pada Januari—Mei 2025 mencapai US$3,82 miliar, naik tipis 0,66% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, total ekspor AS ke Indonesia sepanjang 2024 sebesar US$10,15 miliar. 

Di sisi lain, impor AS dari Indonesia mencapai US$28 miliar, menunjukkan defisit yang signifikan di sisi neraca perdagangan AS dengan Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami