Tahun Ini Lesu, Synnex Tetap Optimistis Industri Gaming Bakal Tumbuh Pesat

Khadijah Shahnaz Fitra
Selasa, 11 April 2023 | 14:04 WIB
Synnex Metrodata/Istimewa
Synnex Metrodata/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI)  salah satu entitas anak PT Metrodata Electronic Tbk. (MTDL) yang menggarap pasar gaming optimistis bakal menjaring pertumbuhan ke depan.

Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia  Lie Heng mengatakan berdasarkan pertimbangannya industri gaming di Indonesia akan tetap terakselerasi, terutama dengan adanya dukungan dari pemerintah dan juga banyak gaming developer di Tanah Air.

" Saya rasa memang saya tidak dalam kapasitas yang tepat untuk menjawab tentang gaming bisnis. Tapi menurut pertimbangan saya gaming tetap akan terakselerasi," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (11/4/2023).

Lie menilai ke depannya industri gaming akan menjadi  salah satu market yang sangat konsisten bertumbuh. Meskipun adanya penurunan pada tahun ini, Synnex optimistis prospek industri gaming akan semakin besar. 

Terlebih dengan adanya perkembangan teknologi seperti Virtual Reality (VR) dan Artificial Reality (AR) yang dinilai akan mendorong prospek gaming.

"Ini juga akan menjadi suatu potensi market yang bisa sangat besar sekali untuk VR," jelasnya.

Synnex pun saat ini terus berkolaborasi dengan para vendor dan juga gaming community lokal untuk membantu mengembangkan industri dan pasar gaming di Indonesia.

Berdasarkan laporan "Peta Ekosistem Industri Game 2021" yang disusun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Niko Partners, menunjukkan jumlah pemain gim di Indonesia mencapai total angka di atas 170 juta orang, dengan rincian 133,8 juta mobile gamers, dan 53,4 juta PC gamers

Sementara itu, dari sisi pendapatan, gim mobile berhasil meraup pendapatan hingga US$755,5 juta pada 2021 dan diperkirakan akan mencapai US$968 juta pada 2025. Begitupun dengan laporan Global Games Market 2022 dari Newzoo yang menyebutkan bahwa pendapatan gim mobile menjadi yang terbesar secara global pada 2022 yakni US$9,2 miliar (YoY)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper