Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Software asal Jerman, SAP, bakal melakukan transformasi besar-besaran pada 2024 dengan berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI). Langkah ini bakal berdampak kepada 8.000 dan total 105.000 karyawan SAP.
Dilansir dari keterangan resmi di website SAP, Kamis (25/1/2024) pada tahun ini perusahaan akan makin meningkatkan fokusnya pada bidang pertumbuhan strategis utama, khususnya bisnis AI.
Perusahaan juga bermaksud mengubah pengaturan operasionalnya untuk mewujudkan sinergi organisasi, efisiensi yang didorong oleh AI, dan mempersiapkan perusahaan menghadapi pertumbuhan pendapatan yang sangat terukur pada masa depan.
Untuk mencapai tujuan ini dan untuk memastikan bahwa keahlian dan sumber daya SAP terus memenuhi kebutuhan bisnis di masa depan, SAP berencana untuk melaksanakan program restrukturisasi seluruh perusahaan pada 2024.
“Mayoritas dari sekitar 8.000 posisi yang terkena dampak diharapkan akan ditanggung oleh program cuti sukarela. dan langkah-langkah keterampilan ulang internal. Mencerminkan investasi ulang ke dalam area pertumbuhan strategis, SAP memperkirakan menutup 2024 dengan jumlah karyawan yang sama dengan tingkat saat ini,” tulis SAP.
Biaya restrukturisasi pada awalnya diproyeksikan sebesar €2 miliar, yang sebagian besar diperkirakan akan diakui pada paruh pertama 2024, sehingga berdampak pada laba operasional IFRS.
Penghematan biaya dan investasi ulang yang diharapkan sepenuhnya tercermin dalam prospek SAP pada tahun 2024 dan ambisi laba operasional non-IFRS tahun 2025 yang diperbarui dan ambisi arus kas bebas.
Sebelumnya, SAP mengumumkan program restrukturisasi senilai US$2,2 miliar atau Rp34,53 triliun (kurs: Rp15.697) untuk memperkuat pemanfaatan kecerdasan buatan atau AI.
Chief Executive Christian Klein mengatakan restrukturisasi memungkinkan SAP melanjutkan pengembangan inovasi-inovasi canggih sekaligus meningkatkan efisiensi bisnis. AI, lanjutnya, secara fundamental akan mengubah bisnis perusahaan.
“Program restrukturisasi ini akan diterapkan terutama melalui program cuti sukarela dan langkah-langkah peningkatan keterampilan internal,” kata Klein dikutip dari Reuters pada Rabu (24/1/2024).
SAP juga berkomitmen untuk berinvestasi dengan nilai lebih US$1 miliar guna mendukung perusahaan rintisan atau startup teknologi berbasis AI melalui bisnis modal ventura perusahaan, Sapphire Ventures.
Pernyataan SAP terkait dengan kondisi ketenagakerjaan dan program restrukturisasi di atas terbilang sangat optimistis di tengah rentetan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan sejumlah perusahaan teknologi.
Sejumlah perusahaan teknologi, termasuk raksasa global seperti Google dan Microsoft, telah melakukan gelombang pemutusan hubungan kerja dalam beberapa bulan terakhir.
Alasannya, perusahaan-perusahaan itu berupaya untuk beralih fokus ke perangkat lunak AI dan otomatisasi guna meringankan beban kerja.