Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan peningkatan beban yang berdampak pada penurunan laba pada kuartal I/2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, dari sisi pemasaran, perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut lebih efisien berkat strategi FMC yang diterapkan sejak tahun lalu.
Laba bersih Telkom pada 3 bulan pertama 2024 tercatat sebesar Rp6,05 triliun atau turun dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp6,42 triliun. Total biaya dan beban Telkom meningkat menjadi Rp26,42 triliun pada kuartal I/2024, dari sebelumnya sebesar Rp24,65 triliun pada kuartal I/2023.
Diketahui, beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi Telkom naik 4,91% YoY menjadi Rp9,62 triliun. Peningkatan tersebut dihasilkan dari biaya penggunaan frekuensi spektrum yang lebih tinggi serta pemeliharaan infrastruktur Telkom yang tersebar di seluruh Tanah Air.
Peningkatan juga terjadi pada beban karyawan (10,4%) dan beban interkoneksi (22,75%), masing-masing menjadi Rp4,1 triliun dan Rp1,9 triliun.
Di tengah peningkatan beban tersebut, Telkom berhasil melakukan efisiensi di ongkos pemasaran. Beban pemasaran Telkom turun 17,26% YoY. Penurunan terus terjadi sejak tahun lalu sebagai dampak dari nilai sinergi pasca FMC karena Telkom lebih efisien dalam memasarkan produk Telkomsel dan IndiHome.
Dengan strategi FMC, Telkom memprioritaskan optimalisasi nilai sinergi capex pada jaringan akses, backbone, dan sistem IT untuk efisiensi yang lebih baik.
Sementara itu dari sisi pendapatan Telkom membukukan Rp37,42 triliun pada kuartal I/2024 atau naik 3,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp36,09 triliun. Bisnis mobile, konsumer dan wholesale Telkom kompak mengalami pertumbuhan.
Untuk bisnis seluler atau mobile, Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp21,09 triliun, naik 2,2% year on year (YoY). Telkom melalui anak usahanya di bidang seluler, Telkomsel, mengejar pertumbuhan sehat dengan membidik pelanggan berkualitas dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Desember 2023, tercatat jumlah pelanggan seluler Telkom mencapai 159,34 juta dengan rerata pendapatan per pengguna (ARPU) yang dibukukan perusahaan sebesar Rp47.500, naik 7,5% YoY.