Bisnis.com, JAKARTA - Instagram, platform sosial media milik Meta, sedang menguji pengiklanan yang tidak dapat dilewati kepada beberapa pengguna. Hal tersebut akan muncul di layar pengguna saat scrolling dan memunculkan tulisan "Ad Break".
Melansir dari The Verge Selasa (4/06/2024), pengujian ini telah dikonfirmasi oleh juru bicara Instagram Matthew Tye yang mengatakan bahwa Instagram selalu menguji format yang dapat memberikan nilai tambahan bagi pengiklan.
"Saat kami menguji dan mempelajari, kami akan memberikan pembaruan jika pengujian ini menghasilkan perubahan formal pada produk," ujar Tye.
Iklan baru ini akan memunculkan penghitung waktu mundur yang menghentikan pengguna.
Pengiklanan seperti ini akan menjadikan Instagram mirip dengan platform video YouTube, yang mengharuskan pengguna untuk melihat iklan sebelum dan di tengah-tengah menonton video.
Fitur baru tersebut pertama kali dilaporkan oleh Dan Levy di platform sosial media X miliknya. Dia membagikan tangkapan layar yang menunjukkan Instagram memunculkan iklan dan mengharuskannya untuk menonton.
Seorang pengguna juga memposting di Reddit unggahan tangkapan layar iklan di feed Instagram mereka.
"Muncul bagian kecil di bawah yang bertuliskan "Ad Break", selama waktu ini Anda harus menggulir ke atas atau ke bawah untuk menemukan iklan dan menatapnya,” tulisnya. “Setelah Anda melakukannya, pengatur waktu akan mulai berjalan dari 6 detik ke 0. Selama 6 detik ini, Anda harus menatap sebuah iklan.”
Ini tentu saja merupakan langkah yang menarik dari pihak Instagram mengingat iklan, terutama yang tidak boleh dilewati oleh pengguna, dicerca oleh banyak pengguna internet.
TikTok, yang bisa dibilang merupakan kompetisi Instagram terbesar saat ini, juga memiliki iklan yang muncul di feed orang-orang, tetapi untuk saat ini, orang dapat terus menelusurinya.
Instagram mempertimbangkan cara ini mengingat sudah sejak lama platform tersebut berubah menjadi jaringan berbagi video. Story dan Reels menjadi fitur unggulan dan Instagram bukan lagi tempat untuk berbagi foto saja.
Menurut Business Insider, pada 2021, aplikasi foto dan video tersebut menghasilkan pendapatan iklan sebesar $32,4 miliar atau sekitar Rp 518 triliun (kurs:16.200).
Angka tersebut merupakan 27% dari total keseluruhan pendapatan Meta.
Hal ini menjadikan Instagram menghasilkan lebih banyak uang dengan menjual iklan pada tahun itu dibandingkan Google YouTube, yang menghasilkan pendapatan iklan sebesar $28,8 miliar.
Menurut Bloomberg, angka-angka tersebut menunjukkan bagian pendapatan Meta yang berasal dari Instagram telah melonjak dari 26% pada tahun 2020 menjadi hampir 30% dalam enam bulan pertama tahun 2022. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)