Bisnis.com, JAKARTA - TikTok, platform social commerce asal China, menyampaikan tidak ada rencana untuk mengakuisisi perusahaan teknologi online travel (OTA) Indonesia.
Adapun mengenai rumor eksplorasi bisnis dengan melayani pemesanan tiket pesawat, restoran hingga hotel, TikTok tidak memberi jawaban.
TikTok dikabarkan mengembangkan bisnis baru dengan masuk ke pasar pemesanan tiket penerbangan, hingga penginapan hotel untuk pasar Jakarta, Bangkok dan Singapura. Sumber anonim South China Morning Post menyebut untuk mewujudkan hal itu adalah dengan menggandeng pihak ketiga
"Tidak ada rencana untuk mengakuisisi Agen Perjalanan Online (Online Travel Agency/OTA) lokal" kata Juru Bicara TikTok kepada Bisnis, Selasa (16/7/2024).
Sebelumnya, South China Morning Post melaporkan bahwa TikTok telah membuka 30 lowongan terkait jasa untuk mengembangkan bisnis baru di tiga negara yaitu Thailand, Indonesia dan Singapura.
Jika rencana tersebut berjalan maka para pengguna TikTok berpeluang untuk membeli layanan akomodasi tanpa harus berpindah aplikasi. Beredar rumor juga dalam memuluskan rencananya TikTok bakal bekerja sama dengan pemain OTA Indonesia.
“TikTok berencana untuk terjun ke dunia kategori rekreasi yang memungkinkan pengguna membeli kupon penerbangan yang disediakan oleh pihak ketiga,” kata sumber anonim SCMP dikutip, Senin (15/7/2024).
Statista melaporkan bahwa pasar aplikasi tour dan travel Indonesia mencapai US$33 juta pada 2022. Pasar tersebut diramal meningkat menjadi US$533 juta pata 2027.
Adapun saat ini dua pemain online travel agent besar Indonesia ada yaitu Traveloka dan Tiket.com.
Pada 2022 Traveloka dikabarkan meraup pendapatan sebesar Rp3,46 triliun atau naik 75% year on year/YoY. Kerugian perusahaan dikabarkan sebesar Rp1,5 triliun, turun 29% dari 2021 yang sebesar Rp2,1 triliun.
Sementara itu Tiket.com melaporkan selama periode Februari - Juli 2023 mengalami peningkatan pesanan tiket pesawat sebesar 22%, akomodasi 36% dan wisata 22%. Peningkatan tersebut sejalan dengan industri pariwisata yang membaik pascapandemi Covid-19.
Diketahui, ByteDance induk TikTok cukup agresif dalam mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Pada Januari 2024, ByteDance mengakuisisi 75% saham Tokopedia milik GoTo senilai US$1,5 miliar. Langkah ini membuat TikTok dapat berjualan di Indonesia setelah sempat dilarang oleh Kementerian Perdagangan.
Setelah akuisisi tersebut TikTok fokus dalam memberdayakan UMKM lokal dengan mendorong sejumlah program.
Tidak hanya itu, TikTok juga berusaha untuk menjalankan bisnisnya secara efisien dengan melakukan reorganisasi atas 450 karyawan TikTok-Tokopedia pada Juni 2024.