Deflasi 5 Bulan, Warga Indonesia Masih Minat Beli iPhone 16?

Rika Anggraeni
Senin, 7 Oktober 2024 | 23:30 WIB
Tampilan iPhone 16 dari samping/Apple
Tampilan iPhone 16 dari samping/Apple
Bagikan

Bisnis.com, SURABAYA — Pengamat ekonomi digital memperkirakan daya beli ponsel baru, termasuk iPhone 16 series, di masyarakat kalangan menengah turun. Hal ini sejalan dengan deflasi yang terjadi selama 5 bulan berturut-turut di Indonesia.

Di sisi lain, masyarakat kelas menengah atas diproyeksi masih memiliki daya beli handphone baru.

Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan bahwa masih ada segmen masyarakat yang membeli produk iPhone 16 series, jika Apple telah memenuhi syarat untuk memasarkan produknya di Indonesia.

“Saya yakin ketika sudah eligible untuk memasarkan pasar dalam negeri, pasti masih ada segmen konsumen Indonesia yang dapat mengjangkau produk tersebut meskipun daya beli melemah,” kata Huda kepada Bisnis, Senin (7/10/2024).

Huda melihat bahwa daya beli melemah hanya terjadi di konsumen kelas menengah. Namun untuk konsumen kelas atas diperkirakan masih memiliki daya beli yang cukup, meskipun tidak setinggi iPhone 14 atau iPhone 15.

“Jadi saya rasa kelas menengah yang sudah punya iPhone 14 atau iPhone 15 akan menahan mengganti handphone mereka. Kecuali untuk kelas menengah atas,” ujarnya.

Di sisi lain, Huda juga menyampaikan bahwa raksasa teknologi itu harus memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebelum meluncurkan iPhone 16 di pasar Indonesia. Begitu pun dengan realisasi kucuran investasi yang ditanamkan di Tanah Air.

“Jika memang harus merealisasikan investasi senilai Rp1,6 triliun, ya mereka harus melalukannya. Jangan sampai sebenarnya demi Apple, ada kelonggoran. Hal tersebut bisa ditiru oleh produsen lainnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap realisasi pembangunan Apple Developer Academy di Indonesia menjadi syarat bagi Apple agar iPhone 16 series bisa meluncur di Indonesia.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, jika pembangunan Apple Developer Academy terealisasi, maka Kemenperin akan memberikan sertifkasi TKDN untuk iPhone 16 series.

“Mereka [Apple] realisasikan investasi [Apple Developer Academy], kami beri sertifikasi iPhone 16-nya,” ujar Febri kepada Bisnis, Senin (7/10/2024).

Seperti diketahui, pada 17 April 2024, CEO Apple Tim Cook pernah mengumumkan akan menambah nilai investasinya di Indonesia dengan membangun program pengembangan talenta IT, yakni Apple Developer Academy di Bali.

Diketahui, Apple bakal memiliki Apple Developer Academy yang tersebar empat wilayah, yakni Bali, Jakarta, Surabaya, dan Batam. Alhasil, nilai investasi yang ditanamkan Apple untuk program Apple Developer Academy di Indonesia mencapai Rp1,6 triliun.

Sementara itu, Febri mengaku bahwa hingga saat ini Kemenperin tengah memverifikasi tindak lanjut atas pembangunan Apple Developer Academy di Tanah Air.

“Itu yang sedang kami verifikasi,” jelasnya.

Adapun, untuk saat ini penjualan iPhone 16 series di Indonesia masuk ke kategori ilegal. Hal ini lantaran Kemenperin masih memproses sertifikasi TKDN dari model handphone terbaru milik Apple.

Febri menjelaskan bahwa terdapat aturan kebijakan TKDN. Dalam hal ini, semua barang telematika yang menggunakan frekuensi publik harus memiliki sertifikat TKDN. Salah satu barang telematika yang harus memiliki sertifikat TKDN adalah handphone, termasuk iPhone 16 series.

“TKDN harus produsen yang mengajukan. Ada distributornya. Ini kan banyak distributor di sini,” terangnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper