Microsoft Jadi Objek Lidik Komite Perdagangan AS Imbas Insiden Keamanan

Rahmad Fauzan
Kamis, 28 November 2024 | 19:23 WIB
Gedung Microsoft campus yang berlokasi di Redmond, Amerika Serikat. / dok. Microsoft
Gedung Microsoft campus yang berlokasi di Redmond, Amerika Serikat. / dok. Microsoft
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Komite Perdagangan Federal Amerika Serikat (AS) atau FTC menjalankan penyelidikan antitrust terhadap Microsoft imbas insiden keamanan yang terjadi beberapa waktu lalu. Microsoft dikabarkan sempat mengalami gangguan yang berdampak besar bagi AS. 

Menambah panjang deretan nama perusahaan teknologi raksasa yang berada di bawah pengawasan serupa dalam beberapa tahun terakhir.

Mengutip The Verge, beberapa hal yang tengah diteliti oleh FTC adalah bisnis komputasi awan (cloud) dan lisensi perangkat lunak, layanan keamanan siber, serta penawaran kecerdasan buatan (AI) milik Microsoft. Perihal ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg.

Minat FTC terhadap bisnis cloud Microsoft meningkat setelah beberapa insiden keamanan yang memengaruhi produknya. Terutama, karena Microsoft adalah salah satu penyedia perangkat lunak utama bagi lembaga pemerintah AS.

Permintaan informasi yang diajukan mencakup ratusan halaman dan menjadi puncak dari diskusi informal selama lebih dari satu tahun dengan para pesaing dan mitra Microsoft.

Salah satu fokusnya adalah bagaimana Microsoft menggabungkan perangkat lunak produktivitas dan keamanan dengan layanan cloud Azure-nya, menurut sumber tersebut. Baik FTC maupun Microsoft menolak berkomentar mengenai hal ini.

Awal tahun ini, Cyber Safety Review Board atau Dewan Tinjauan Keamanan Siber Pemerintah menyimpulkan “budaya keamanan Microsoft tidak memadai dan membutuhkan perombakan, terutama mengingat peran sentral perusahaan dalam ekosistem teknologi."

Tak lama setelah itu, CEO Microsoft Satya Nadella mengeluarkan memo kepada karyawan terkait dengan masalah dilema antara keamanan dan prioritas lain. "Jika Anda dihadapkan pada dilema antara keamanan dan prioritas lain, jawabannya jelas: utamakan keamanan," kata Nadella.

Jika FTC mengajukan gugatan terhadap perusahaan, hal ini akan menempatkan Microsoft kembali dalam situasi yang pernah dialami di masa lalu. Pada akhir 1990-an, perusahaan menghadapi gugatan antimonopoli dari Departemen Kehakiman AS terkait penggabungan peramban webnya dengan sistem operasi Windows.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Microsoft sebagian besar luput dari pengawasan antitrust yang dialami Amazon, Apple, Meta, dan Google, yang masing-masing sedang menghadapi tuduhan monopoli dari pemerintah.

Namun, mayoritas Demokrat di FTC akan segera berubah ketika Presiden terpilih Donald Trump dilantik pada Januari 2024.

Trump, kelas The Verge, kemungkinan akan memilih salah satu dari dua komisaris Republik saat ini untuk menjabat sebagai ketua sementara, dan pada akhirnya akan mencalonkan ketua atau komisaris baru yang sejalan dengan pandangannya.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa penyelidikan ini akan tetap berlanjut — mengingat pada masa jabatan terakhir Trump, Departemen Kehakiman (DOJ) dan FTC masing-masing mengajukan gugatan antitrust terhadap Google dan Meta.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper