Bisnis.com, JAKARTA - NASA kembali menunda program Artemis, yang bertujuan mengembalikan astronot Amerika Serikat ke bulan untuk pertama kalinya sejak 1972. Penundaan diproyeksikan berlangsung hingga 2027.
Melansir dari Reuters, Sabtu (7/12/2024) mencakup dua misi berikutnya yang direncanakan, dengan alasan terkait potensi perubahan kebijakan setelah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump.
Administrator NASA Bill Nelson dalam sesi konferensi pers menyatakan bahwa misi Artemis berikutnya, yang direncanakan untuk mengirim astronot mengorbit bulan dan kembali ke Bumi, kini dijadwalkan ulang hingga April 2026.
Sementara itu, misi pendaratan astronot menggunakan Starship buatan SpaceX, yang semula dijadwalkan lebih awal, kini akan dilaksanakan pada 2027.
"Dengan asumsi wahana pendarat SpaceX sudah siap, kami berencana untuk meluncurkan Artemis III pada pertengahan 2027. Ini akan jauh lebih cepat dari niat pemerintah Tiongkok yang ingin mendaratkan astronot di bulan pada tahun 2030,” kata Nelson.
Nelson menuturkan bahwa penundaan ini terjadi setelah NASA menyelesaikan pemeriksaan terhadap kapsul awak Orion, yang dibuat oleh Lockheed Martin.
Dari hasil pemeriksaan, kapsul yang diluncurkan tanpa awak ini terlihat adanya keretakan pada pelindung panasnya dan keausan selama uji coba pertama Artemis I pada tahun 2022.
Program Artemis, yang dimulai pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump, merupakan upaya besar Amerika Serikat untuk kembali ke bulan, lebih dari lima dekade setelah Apollo 17.
NASA memperkirakan biaya total program ini mencapai $93 miliar hingga tahun 2025. Selain misi pendaratan astronot, Artemis juga bertujuan untuk membangun pangkalan bulan yang dapat mendukung misi-misi lebih ambisius di masa depan, termasuk perjalanan ke Mars.
Meski menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterlambatan dan pembengkakan biaya, program Artemis tetap menunjukkan kemajuan signifikan. Salah satunya peluncuran Orion tanpa awak pada 2022 menggunakan roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS) NASA, yang biayanya mencapai sekitar $2 miliar per peluncuran.
Namun, kendala finansial dan teknis, ditambah dengan perdebatan di pemerintahan Trump yang ingin mengalihkan fokus ke Mars menggunakan wahana Starship SpaceX, memicu perdebatan tentang masa depan Artemis.
Trump yang mulai menjabat pada 20 Januari 2025 diperkirakan akan memainkan peran besar dalam arah kebijakan luar angkasa AS ke depan.