Elon Musk Menaikkan Tarif Premium Platform X, Imbas Pendapatan Amblas?

Leo Dwi Jatmiko,Lukman Nur Hakim
Selasa, 24 Desember 2024 | 15:34 WIB
Logo X di kantor pusat Twitter, San Fransisco, AS - Twitter @elonmusk.
Logo X di kantor pusat Twitter, San Fransisco, AS - Twitter @elonmusk.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk menaikan tarif langganan premium x.com untuk mempertebal kantong perusahaan sekaligus memompa kinerja lesu pada semester I/2024 lalu. 

Diketahui, pendapatan x.com pada semester pertama/2024 mencapai US$517 juta atau Rp8,37 triliun (kurs:Rp16.202), turun 25% dibandingkan dengan kuartal I/2024. 

Pencapaian itu menambah catatan kurang apik Elon Musk selama mengambil alih X.com. 

Sebagai perbandingan, pada 2022 atau tahun terakhir sebelum Elon membeli aplikasi tersebut, Twitter menghasilkan pendapatan sebesar US$4,4 miliar atau Rp71,2 triliun, yang didorong oleh iklan.

Sementara itu, pada 2023, tahun pertama Elon masuk di perusahaan tersebut, pendapatan yang dibukukan turun menjadi sekitar US$3,4 miliar, atau Rp55 triliun. 

Penurunan terjadi seiring dengan anjloknya pemasukan dari iklan. Adapun pada 2024, X.com tengah berjuang untuk mengejar pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan 2023. 

Elon Musk
Elon Musk

Melansir dari The Verge, Selasa (24/12/2024) kenaikan harga yang dimulai sedari 21 Desember 2024 ini diperkirakan mencapai hampir 40% di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa. 

Di Amerika Serikat, harga langganan bulanan untuk Premium Plus naik dari US$16 menjadi US$22, sementara biaya langganan tahunan meningkat dari US$168 menjadi US$229. 

Kenaikan harga juga berdampak pada negara-negara Eropa seperti Prancis, Jerman, dan Spanyol, yang menyaksikan harga bulanan melonjak dari €16 menjadi €21. 

Bagi pelanggan yang sudah berlangganan, tarif saat ini tetap berlaku hingga 20 Januari 2025, setelah itu mereka akan dikenakan harga baru. Langganan tingkat dasar X tetap tidak terpengaruh oleh perubahan harga ini.

Menurut X, kenaikan harga ini dilakukan untuk memberikan lebih banyak dukungan kepada kreator konten di platformnya. Sementara itu di Indonesia, belum diketahui apakah turut terdampak atau tidak. 

“Premium Plus kini sepenuhnya bebas iklan, yang merupakan peningkatan signifikan dalam pengalaman pengguna,” ujar X dalam pernyataan resminya. 

Selain itu, perubahan pada program pembagian pendapatan yang diperkenalkan pada bulan Oktober memungkinkan langganan Premium Plus lebih mendukung pembayaran kreator berdasarkan kualitas dan keterlibatan konten, bukan hanya tampilan iklan.

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper