6. Para ilmuwan membunyikan peringatan tentang arus Samudera Atlantik
Tahun ini, para ahli iklim berulang kali memperingatkan bahwa arus utama Samudera Atlantik bisa runtuh pada akhir abad ini, sehingga menyebabkan belahan bumi utara, hutan hujan Amazon, dan wilayah monsun tropis mengalami kekacauan iklim.
Para ilmuwan telah meningkatkan kewaspadaan terhadap arus ini selama bertahun-tahun, namun beberapa penelitian yang diterbitkan pada tahun 2024 menunjukkan bahwa keruntuhan akan menimbulkan dampak yang sangat dahsyat, bertahan lama, dan berpotensi tidak dapat diubah.
7. Emisi karbon global mencapai titik tertinggi sepanjang masa
Emisi karbon global dari bahan bakar fosil mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024, dengan 41,2 miliar ton (37,4 miliar metrik ton) karbon dioksida (CO2) memasuki atmosfer bumi. Angka ini meningkat sebesar 0,8% dibandingkan tahun 2023, namun para ilmuwan mengatakan belum ada tanda-tanda emisi mencapai puncaknya, yang berarti angka emisi pada tahun depan mungkin akan lebih tinggi lagi.
8. Antartika menunjukkan "pergeseran rezim" es yang besar
Pada tanggal 20 Februari, luas es laut di Antartika mendekati level terendah yang pernah ada, yaitu 766.400 mil persegi (1,985 juta kilometer persegi), sehingga menimbulkan masalah bagi iklim bumi. Es laut melindungi daratan es yang semakin berbahaya di benua ini dari pemanasan air laut, sehingga melindungi gletser yang menggantung dan menjaga kemampuan hamparan beku tersebut untuk memantulkan cahaya kembali ke angkasa.
Rekor terendah tahun ini terjadi 12 bulan setelah luas es laut terkecil yang pernah tercatat, yaitu 737.000 mil persegi (1,91 juta km persegi) pada bulan Februari 2023. Nilai terendah yang terus-menerus ini membuat beberapa ilmuwan khawatir bahwa Antartika telah memasuki “pergeseran rezim” dari yang mungkin tidak dapat dipulihkan.