Bisnis.com, JAKARTA - Penangguhan hukuman untuk TikTok di Amerika Serikat (AS) sudah mulai berjalan.
Kini menunggu waktu hingga batas yang telah ditentukan pada April 2025 untuk melihat calon-calon pembeli TikTok.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump sempat mengatakan bahwa Microsoft telah dalam pembicaraan untuk melakukan akuisisi.
Kemudian sahabatnya yang juga orang terkaya di dunia, Elon Musk, ikut buka suara mengenai penangguhan TikTok di AS.
Musk di akun media sosialnya mengatakan bahwa TikTok seharusnya tidak dilarang beroperasi di AS karena bertentangan dengan kebebasan berpendapat.
Baru-baru ini, daftar calon pembeli TikTok mulai bermunculan mulai dari perusahaan AI hingga youtuber terkenal.
Berikut deretan calon pembeli TikTok yang kini sedang ditangguhkan di AS:
1. Microsoft-Oracle
Pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Donald Trump dikabarkan berencana mengakuisisi TikTok dengan melibatkan perusahaan teknologi Oracle dan Microsoft.
Berdasarkan kesepakatan yang sedang dinegosiasikan oleh Gedung Putih, pemilik TikTok yang berbasis di China yakni ByteDance, nantinya akan memiliki saham minoritas di TikTok.
Namun, algoritma aplikasi, pengumpulan data dan pembaruan perangkat lunak akan diawasi oleh Oracle.
Menurut laporan National Public Radio (NPR), jika kesepakatan tersebut berjalan secara efektif, artinya investor asal Amerika Serikat akan memiliki saham mayoritas di TikTok, tetapi ketentuan kesepakatan dapat berubah dan masih dibahas.
"Tujuannya adalah agar Oracle dapat memantau dan mengawasi secara efektif apa yang sedang terjadi dengan TikTok. ByteDance tidak akan sepenuhnya hilang, tetapi akan meminimalkan kepemilikan China," ujar sumber anonim NPR dikutip Minggu (26/1/2025).
2. Perusahaan AI Perplexity
Perplexity AI, sebuah mesin pencari berbasis kecerdasan buatan, baru-baru ini mengajukan proposal terbaru mereka untuk melakukan merger dengan TikTok.
Melansir dari Techcrunch, proposal terbaru yang diajukan akan memberikan pemerintah Amerika Serikat hingga 50% kepemilikan pada entitas baru yang terbentuk.
Adapun tawaran terbaru ini menyusul sebuah proposal sebelumnya di mana Perplexity berencana untuk menciptakan sebuah perusahaan baru yang menggabungkan Perplexity, TikTok US, dan investor ekuitas tambahan.
Dalam tawaran yang telah direvisi, pemerintah AS akan menerima sahamnya setelah penawaran umum perdana yang diperkirakan bernilai US$300 juta. Sementara, ByteDance perusahaan induk TikTok yang berbasis di China, kemungkinan akan mempertahankan sebagian kepemilikan.
Sumber yang mengetahui tawaran tersebut juga mengonfirmasi kepada TechCrunch bahwa Perplexity melakukan revisi atas tawarannya setelah menerima masukan dari pemerintahan Presiden Donald Trump, yang sebelumnya menuntut agar TikTok dijual atau dilarang di AS karena masalah keamanan nasional.
3. Youtuber MrBeast
Youtuber MrBeast membuat konsorsium di Amerika Serikat (AS) untuk melelang pembelian TikTok.
Di dalam grup tersebut, telah terhimpun dana sekitar US$20 miliar atau setara dengan Rp325 triliun.
Uang tersebut ditujukan untuk membeli TikTok yang saat ini masih menanti aturan pemblokiran di AS. Kabar ini berasal dari Jesse Tinsley, seorang pengusaha teknologi dan pendiri Employer.com, mengutip Bloomberg.
Tinsley mengonfirmasi bahwa grup tersebut juga telah merekrut dua investor terkenal lainnya seperti David Baszucki yang merupakan salah satu pendiri dan CEO Roblox dan CEO Anchorage Digital Nathan McCauley.
Terlepas dari itu, Tinsley berkata bahwa grup MrBeast belum menjalin komunikasi langsung dengan induk TiktTok, ByteDance.
"Kami belum mendapat tanggapan (dari ByteDance). Mereka tidak memberikan respons sama sekali," ujar Tinsley, dikutip dari Bloomberg, Jumat (31/1/2025).
Project Liberty hingga Mantan Menteri AS...