Bisnis.com, JAKARTA — Gedung Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, akan memblokir akses jaringannya ke model kecerdasan buatan DeepSeek setelah data sejumlah karyawan mereka yang tersangkut di peladen atau server China.
Persyaratan layanan DeepSeek secara eksplisit menyatakan bahwa mereka akan menyimpan data pengguna di server China dan data tersebut diatur di bawah hukum China — yang mewajibkan kerja sama dengan badan intelijen negara tersebut.
Namun, hal itu tidak menghentikan karyawan Departemen Pertahanan AS untuk ikut serta menggunakan DeepSeek yang saat ini menjadi buah bibir karena dianggap lebih canggih dari ChatGPT.
Bloomberg melaporkan, Jumat (31/1/2025), Pentagon mendapati karyawannya menghubungkan komputer kerja mereka ke server China, menggunakan layanan tersebut setidaknya selama dua hari.
Atas temuan tersebut, Pentagon memutuskan memblokir DeepSeek di beberapa jaringannya.
Kekhawatiran terhadap Deepseek juga diperlihatkan oleh negara-negara di Eropa. Pemerintah Italia dan Irlandia mengirim surat kepada Deepseek meminta pertanggungjawaban atas pengelolaan data pengguna yang dilakukan platform kecerdasan buatan (AI) asal China tersebut.
Deepseek memiliki waktu 20 hari untuk memberi tanggapan. Pada saat bersamaan aplikasi tersebut hilang dari play store di kedua negara.
Komisi Perlindungan Data Irlandia mengirim catatan kepada DeepSeek untuk meminta perincian mengenai bagaimana data warga negara di Irlandia diproses oleh perusahaan tersebut.
“Komisi Perlindungan Data (DPC) telah menulis surat kepada DeepSeek untuk meminta informasi mengenai pemrosesan data yang dilakukan terkait dengan subjek data di Irlandia,” kata seorang juru bicara, dilansir dari Techcrunch, Kamis (30/1/2025).
Surat dari DPA Irlandia dikirim kurang dari 24 jam setelah pengawas perlindungan data di Italia mengirim catatan serupa kepada perusahaan tersebut. DeepSeek belum menanggapi kedua permintaan tersebut secara publik. Namun, aplikasi selulernya tidak lagi muncul di toko aplikasi Google dan Apple di Italia.
Langkah Italia tersebut tampaknya merupakan langkah besar pertama dari salah satu lembaga pengawas tersebut sejak DeepSeek menjadi sangat viral dalam beberapa hari terakhir.
Euroconsumers, sebuah koalisi kelompok konsumen di Eropa, telah mengajukan keluhan kepada Otoritas Perlindungan Data Italia terkait dengan cara DeepSeek menangani data pribadi terkait dengan GDPR , kerangka kerja regulasi perlindungan data di Eropa.