Cerita Driver Ojol: Ketar-ketir Ambil Pesanan Saat Demo Ojol 20 Mei

Rika Anggraeni
Selasa, 20 Mei 2025 | 12:30 WIB
Penumpang bersiap menggunakan layanan ojek online di Jakarta, Selasa (20/5/2025)
Penumpang bersiap menggunakan layanan ojek online di Jakarta, Selasa (20/5/2025)
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Di balik aksi unjuk rasa ojek online (ojol) Grab, Gojek, Maxim Cs yang digelar pada hari ini, Selasa (20/5/2025), membuat driver ketar-ketir mengambil pesanan.

Diketahui, sebanyak 25.000 mitra ojol dari Jawa dan Sumatra akan menggelar unjuk rasa di Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Beberapa kali Bisnis mencoba memesan kendaraan di aplikasi, beberapa driver pula membatalkan pesanan tersebut. Selang beberapa menit kemudian, seorang driver menerima pesanan.

Setibanya di titik jemput, sang driver terlihat tidak mengenakan jaket ojol resmi. Dirinya juga meminta izin untuk memasukkan handphone ke saku bajunya agar tak diketahui driver lain bahwa dirinya tengah mengambil pesanan di aplikator.

“Tahun lalu ada demo, hp ada di atas motor terus ditanya ngambil orderan engga,” kata driver tersebut kepada Bisnis, Selasa (20/5/2025).

Dia juga mengaku sejak pagi ini, Selasa (20/5/2025), was-was mendapatkan pesanan di tengah berlangsungnya aksi unjuk rasa di beberapa lokasi pada hari ini.

“Ini dari tadi ketar-ketir ambil atau engga [orderan]. Ini baru ngambil orderan [hari ini],” ujarnya.

Sepanjang perjalanan, dia mengaku mengambil pesanan di tengah unjuk rasa lantaran untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dia juga bercerita bahwa beberapa rekan driver mengingatkan agar dirinya berhati-hati jika ingin mengambil pesanan saat aksi berlangsung.

“Kebutuhan orang kan beda-beda. Saya nyari duit. Cuma teman-teman pada meringatin hati-hati kalau ngambil orderan [waktu demo],” ungkapnya.

ilustrasi driver ojol menunggu pesanan
ilustrasi driver ojol menunggu pesanan


Adapun di tengah perjalanan, sang driver melepas atribut helm sebelum mendekati titik demo.

Untuk diketahui, sejumlah tempat yang akan menjadi titik berkumpul massa di antaranya Kementerian Perhubungan, Istana Merdeka, DPR RI, dan Kantor Aplikator.

Sebelumnya, Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono memperkirakan aksi unjuk rasa akan dihadiri lebih dari 25.000 massa ojol dari berbagai penjuru kota di Jawa dan sebagian Sumatera, serta Jabodetabek yang secara bergelombang telah masuk wilayah Jakarta dan bergabung di beberapa titik-titik basecamp komunitas ojol di 5 wilayah Jakarta.

Selain itu, juga akan dilakukan pelumpuhan pemesanan penumpang, pemesanan makanan dan pengiriman barang melalui aplikasi secara massal atau offbid dengan cara mematikan aplikasi pada hari Selasa, 20 Mei 2025 mulai jam 00.00 sampai dengan jam 23.59 WIB.

“Kami ojol roda dua dan roda empat sedang memperjuangkan hak dan keadilan atas tidak ada ketegasan dari pihak regulator dalam hal ini Pemerintah RI yang mendiamkan terjadinya pelanggaran regulasi secara berlarut-larut sejak tahun 2022 hingga saat ini maka Selasa 20 Mei 2025 adalah puncak kekecewaan rekan-rekan pengemudi online,” kata Igun dalam keterangan resminya.

Berikut adalah tuntutan demo ojol 20 Mei:

1. Hapuskan kemitraan, tetapkan pengemudi ojol, taksol dan kurir sebagai pekerja tetap.

2. Hapuskan skema prioritas yang diskriminatif seperti GrabBike Hemat; skema slot, aceng (goceng) di Gojek, skema hub di ShopeeFood, skema prioritas di Maxim, Lalamove, InDrive, Deliveree, Borzo dan lainnya.

3. Pemerintah wajib menetapkan besaran tarif barang/logistik dan makanan, tidak diserahkan ke aplikator serta transparansi dalam perhitungan tarif.

4. Hapuskan potongan aplikator yang menurunkan pendapatan pengemudi.

5. Tolak sanksi suspend dan putus mitra (PM) sewenang-wenang, serta mekanisme penyelesaian perselisihan yang adil dan efektif dengan melibatkan serikat pekerja.

6. Tolak merger Grab dengan Gojek Tokopedia yang akan mengarah pada monopoli dan berdampak buruk bagi pengemudi.

7. Pemenuhan kondisi kerja layak, pendapatan manusiawi, Jaminan Sosial (BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan) serta hak-hak maternitas pengemudi perempuan dan disabilitas dalam ketenagakerjaan.

8. Perusahaan platform wajib menyediakan  fasilitas dan perlengkapan kerja bagi pengemudi seperti shelter, jaket, helm, tas serta biaya operasional seperti bensin, pulsa, paket data, parkir, servis kendaraan dan lainnya.

9. Segera sahkan payung hukum perlindungan pengemudi ojol, taksol, kurir dalam RUU Ketenagakerjaan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper