Bisnis.com, JAKARTA — Nintendo mencatat peningkatan pendapatan pada kuartal II/2025, ditopang oleh suksesnya penjualan konsol gim generasi terbaru mereka, Switch 2.
Pendapatan Nintendo pada periode April–Juni 2025 meningkat 132% dibandingkan periode tahun lalu, mencapai 572 miliar yen atau sekitar Rp51,7 triliun (dengan asumsi kurs Rp90 per yen). Laba bersih perusahaan juga naik sebesar 19% secara tahunan.
Melansir laman Japan Today pada Minggu (3/8/2025) peningkatan tersebut didorong oleh peluncuran konsol terbarunya, Nintendo Switch 2. Sejak diluncurkan awal Juni lalu, Switch 2 langsung menjadi konsol dengan penjualan tercepat di dunia.
“Penjualan bersih meningkat signifikan pada kuartal pertama, terutama karena peluncuran Nintendo Switch 2,” tulis Nintendo dalam laporan keuangannya.
Nintendo menyebut peluncuran Switch 2 disambut sangat antusias oleh para penggemar. Pre-order langsung habis, toko-toko bahkan membuka penjualan tengah malam untuk memenuhi permintaan tinggi.
Dalam empat hari pertama saja, Switch 2 terjual sebanyak 3,5 juta unit, dan hingga akhir Juni, total penjualan sudah mencapai 5,8 juta unit di seluruh dunia.
Switch 2 melanjutkan konsep konsol hybrid seperti pendahulunya, bisa digunakan secara portable atau disambungkan ke TV. Namun kini hadir dengan peningkatan signifikan yakni layar lebih besar, performa prosesor lebih cepat, serta fitur baru seperti kontroler yang juga bisa difungsikan sebagai mouse komputer desktop.
Nintendo tetap mempertahankan target awal untuk menjual 15 juta unit Switch 2 hingga akhir Maret 2026. Namun banyak analis memprediksi target ini akan direvisi naik, mengingat dalam waktu sebulan saja sudah terjual lebih dari 40% dari target tersebut.
“Nintendo sedang menjalani momentum yang sangat kuat. Peluncurannya jauh melampaui ekspektasi banyak orang, dan rasanya sulit bagi konsol lain untuk menyaingi awal sekuat ini,” kata Serkan Toto, analis industri gim asal Jepang.
Meski peluncuran Switch 2 terbilang sukses besar, Nintendo disebut tetap menghadapi tantangan yakni bagaimana menjaga minat pemain dengan menyediakan gim-gim unggulan baru. Beberapa judul seperti Pokemon, Metroid, dan Kirby dijadwalkan rilis akhir tahun ini, namun para penggemar sudah mulai meminta lebih banyak pilihan.
“Setelah pasar fanatik terpenuhi, Nintendo harus bisa menarik gamer arus utama untuk ikut beralih ke Switch 2,” kata Toto.
Menariknya, penundaan peluncuran gim yang paling ditunggu-tunggu, Grand Theft Auto VI (GTA6) dari Rockstar Games, justru menjadi kabar baik bagi Nintendo.
GTA6 dijadwalkan baru akan rilis pada Mei 2026. “Kalau GTA6 diluncurkan tahun ini, perhatian publik akan tersedot ke sana dan membuat promosi Switch 2 jadi jauh lebih sulit,” tambahnya.
Di sisi lain, Nathan Naidu dari Bloomberg Intelligence menilai Switch 2 menjadi titik balik Nintendo setelah empat tahun terakhir mengalami stagnasi pendapatan. Dia menyebut Nintendo punya peluang besar mempertahankan performa kuat ini, selama tidak ada gangguan seperti tarif impor tinggi di Amerika Serikat (AS) yang bisa mendorong harga konsol naik.
Di AS, Switch 2 dijual seharga US$449,99, atau sekitar Rp7,4 juta (dengan asumsi kurs Rp16.500 per dolar AS). Harga ini lebih mahal dibanding Switch generasi pertama yang diluncurkan pada 2017 dengan harga US$299,99 atau sekitar Rp4,9 juta.
Namun harga yang lebih tinggi tampaknya tidak menjadi penghalang bagi para penggemar berat Nintendo. Meskipun Nintendo kini mulai merambah ke dunia film dan taman hiburan, bisnis konsol tetap menjadi inti utama perusahaan.
Switch generasi pertama sangat populer selama pandemi Covid-19 berkat gim-gim seperti Animal Crossing yang menemani masa karantina.
Hingga kini, Switch pertama telah terjual 153 juta unit sejak dirilis, menjadikannya konsol terlaris ketiga sepanjang masa setelah Sony PlayStation 2 dan Nintendo DS.