Bisnis.com, JAKARTA - XL mengklaim jumlah pengguna aktif layanan value added services (VAS) XL Nonton sudah mencapai 5.000 pengguna sejak diluncurkan Mei lalu.
“Jumlahnya terus meningkat, kami sekarang masih banyak memperbaiki fitur-fitur yang ada,” ujar Direktur Digital Services XL Dian Siswarini.
Menurutnya, layanan tersebut diharapkan dapat mendorong pendapatan VAS yang tahun ini ditargetkan mencapai Rp500 miliar. Hingga pertengahan 2013, XL mencatat pendapatan VAS mereka sudah mencapai Rp250 miliar.
Dian menyebutkan social gaming masih menjadi layanan VAS paling banyak digunakan pengguna XL dengan porsi 40% dari pendapatan VAS perusahaan. Adapun RBT yang awalnya pernah mencapai 50%, kata dia, sekarang baru mencapai 30% pasca-kasus Black October (unreg massal). “Tapi tren [pengguna RBT] naik terus, sudah 60% dari total sebelum Black October.”
XL Nonton yang diluncurkan pada Mei lalu memungkinkan pengguna Internet menikmati konten video secara livestreaming dari berbagai perangkat.Layanan tersebut dapat diakses melalui alamat http://nonton.xl.co.id. XL mengenakan tarif layanan mulai dari Rp3.300 hingga Rp11.000 sesuai jenis konten.
Xl juga juga bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Warner Bross, StarVision, BSTV dan Universal sehingga pelanggan dapat menikmati film dari luar negeri. XL optimistis layanan konten video diprediksi bakal tumbuh pesat. Akses pada konten video 5 tahun mendatang diperkirakan mencapai 70%. Adapun saat ini porsinya baru mencapai 40% dari total trafik.
General Manager Content & Application XL Revie Sylviana menyebutkan pertumbuhan VAS khususnya RBT tercatat cukup baik. Menurut dia saat ini XL memiliki 100 mitra penyedia RBT. Pihaknya juga telah bekerja sama dengan berbagai label rekaman. “Jumlah konten akan diperbanyak untuk meningkatkan ARPU RBT. Saat ini sekitar Rp3.500 per bulan. Jumlah lagu yang ada sekitar 65.000-an,” kata dia.
Penjualan RBT XL dilakukan melalui channel UMB (universal menu browser), SMS, WAP, web, IVR, DTMF (copy RBT), Dompul dan RBT Agent. Penjualan dengan metode UMB, kata dia, masih mendominasi dengan porsi 50%.
Terkait dengan rencana implementasi long term evolution (LTE) Revie mengakui pihaknya cukup antusias dengan teknologi terbaru itu. Menurut dia kemunculan LTE juga akan memengaruhi strategi VAS ke depan.
“LTE sekarang kami masih melihat perkembangannya dan uji coba. Kalau secara komersial sudah melakukan ke sana tentu konten akan ikut,” ujar dia.
Dia menyebutkan salah satu keunggulan LTE adalah kecepatan akses yang lebih cepat dibanding teknologi 3G. Dia optimistis hal itu dapat mengatasi kendala teknis distribusi konten. “Yang jelas konten akan lebih variatif lagi dibanding sekarang.”
VP Project Management Office Agus Simorangkir sebelumnya mengatakan pihaknya sudah siap mengadopsi teknologi long term evolution (LTE) jika regulasi dari pemerintah sudah keluar. Menurut mereka hal itu dimungkinkan pasca-moderninasi jaringan di berbagai area.
Tahun ini XL menargetkan jumlah pengguna data mencapai 70% dari total pelanggan. Berdasar data kuartal I/2013 lalu jumlah pelanggan XL sebanyak 59,1 juta. Jumlah pelanggan data tercatat sebanyak 59%.