Bisnis.com, JAKARTA — Salah satu pendiri Traveloka, Derianto Kusuma, mengumumkan pengunduran dirinya dari perusahaan.
Chief Technology Officer Traveloka tersebut menceritakan salah satu alasan dirinya mundur merupakan perbedaan visi dalam menjalankan bisnis perusahaan. Dirinya meganggap dalam beberapa tahun terakhir Traveloka semakin cenderung berorientasi kepada tujuan komersial ketimbang inovasi.
"Secara bertahap saya menyadari hal itu menjadi salah satu pertimbangan di antara alasan lain untuk meninggalkan perusahaan," ujarnya (27/11).
Baca Juga Logitech Batal Akuisisi Plantronics |
---|
Dirinya mengungkapkan memiliki perbedaan visi dengan pendiri Traveloka lain sejak perusahaan dibentuk pada Februari 2012. Deri mengungkapkan, sedari awal ingin mengembangkan sebuah perusahaan teknologi berstandar Silicon Valley, sedangkan Ferry ingin membangun sebuah kerajaan bisnis.
Dalam beberapa tahun pertama, menurutnya, perbedaan visi itu terbukti mampu menjadi sebuah kombinasi yang produktif. Perbedaan visi membuat Traveloka berhasil mengeksekusi beragam langkah perubahan arah dan model bisnis (pivot) pada 2 tahun pertamanya.
"Butuh waktu beberapa tahun bagi kami untuk menjadi pemimpin pasar di Indonesia, dan semuanya dimulai dari nol," ujarnya.
Hingga akhirnya pada tahun kelima dan keenam, Traveloka mulai mengubah orientasi perusahaan lantaran berbagai superapp dan tekfin pembayaran saling bertempur keras untuk mendapat perhatian investor dan media. Sejak saat itu, perusahaan dirasa mulai mengubah orientasinya secara drastis.
"Pertempuran ini memaksa pemain yang ada untuk cenderung lebih berorientasi komersial daripada inovasi, lebih bersifat predator daripada produktif, dan lebih berorientasi kepada persepsi daripada fundamental," ujarnya.
Deri mengungkapkan dengan dukungan penuh dari sesama rekan pendiri dan investor memutuskan untuk meninggalkan Traveloka per akhir 2018.
"Pada akhir Desember, saya tidak akan lagi terlibat di dalam Traveloka termasuk yang meliputi dalam penentuan keputusan, strategi, budaya perusahaan di masa mendatang," ujarnya.
Derianto tidak menutup peluang untuk kembali mendirikan sebuah startup dari vertikal yang berbeda dengan Traveloka di masa mendatang.
Meskipun demikian, dirinya mengaku dalam jangka pendek ingin terlebih dulu menghabiskan waktu untuk kembali terhubung dengan kolega lama semasa kuliahnya dalam beberapa bulan ke depan.
"Saya masih memliki visi yang sama untuk meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik, tetapi saya punya teori sendiri tentang bagaimana cara terbaik untuk melakukannya," ujarnya.