Modal Ventura 2025: MDI Ventures Suntik Cyfirma, Transaksi EV5 Rampung

Leo Dwi Jatmiko, Rahmad Fauzan
Senin, 20 Januari 2025 | 18:15 WIB
ilustrasi venture capital/unsplash
ilustrasi venture capital/unsplash
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan modal ventura dalam negeri melakukan sejumlah aksi untuk mendorong pertumbuhan industri startup sekaligus memperkuat portofolio pada awal tahun. 

MDI Ventures, perusahaan modal ventura milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) mengumumkan investasi strategisnya di Cyfirma, perusahaan keamanan siber asal Singapura yang berfokus pada threat intelligence dan external threat management. Sayangnya, MDI tidak menyebutkan nilai pendanaan tersebut. 

Cyfirma memiliki rekam jejak yang kuat di Jepang dan pasar global. Pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan pasar sekaligus memperkuat penelitian dan pengembangan (Research and Development) demi meningkatkan kemampuan dalam menghadapi serangan siber yang semakin kompleks. 

CEO MDI Ventures Donald Wihardja mengatakan investasi di Cyfirma mencerminkan komitmen MDI untuk mendukung startup dengan fundamental bisnis yang kuat dan solusi yang berdampak.

“Pendekatan inovatif Cyfirma terhadap keamanan siber sejalan dengan tujuan kami untuk memperkuat bisnis yang berorientasi pada keberlanjutan sekaligus memenuhi kebutuhan akan perlindungan digital yang semakin relevan di era ini,” kata Donald dikutip Senin (20/1/2025). 

Suntikan pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk mendukung ekspansi Cyfirma di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, sekaligus memperluas jangkauan operasinya di wilayah barat dan memperkuat posisinya di Jepang. 

Donald mengatakan dukungan dari MDI Ventures juga akan mendorong pengembangan riset dan pengembangan (R&D) guna meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks dengan menyediakan solusi proaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik bisnis yang beroperasi di kawasan ini. 

CEO MDI Ventures Donald Wihardja
CEO MDI Ventures Donald Wihardja

Sementara itu, East Ventures menyelesaikan transaksi sekunder perdana yang dipimpin oleh Coller Capital, perusahaan investasi di pasar sekunder.

East Ventures melakukan pembayaran distribusi tunai (cash distribution payout) atau likuiditas, sehingga total distributions-to-paid-in capital (DPI) kepada para investor di East Ventures 5 L.P. (“EV5”) mencapai sekitar 2 kali. 

EV5 adalah fund di platform East Ventures, yang awalnya dihadirkan untuk berinvestasi pada perusahaan teknologi tahap awal atau seed di Asia Tenggara. Coller Capital underwrite seluruh transaksi ini. Portofolio yang tergabung dalam EV5 antara lain IDN dan waresix. 

“Kami percaya bahwa portofolio ini berada dalam posisi yang baik untuk mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi indonesia, terutama dengan berkembangnya ekonomi digital,” kata Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca. 

Nilai Plus RI

Founder Partners AC Ventures Pandu Sjahrir mengatakan RI memiliki beberapa nilai plus yang bisa menjadi faktor positif bagi investor global untuk masuk dan memberikan guyuran dana kepada perusahaan-perusahaan modal ventura di dalam negeri.

Pertama, keberhasilan Indonesia melakukan transisi pemerintahan secara mulus, damai, dan juga tanpa hambatan. Dia mengeklaim kemulusan transisi pemerintah kali ini merupakan yang pertama sepanjang sejarah RI.

“Jadi, anda bisa melihat semuanya berjalan dengan sangat damai. Ini mungkin adalah poin terpenting,” kata Pandu di depan para investor dari berbagai negara yang hadir dalam pertemuan tahunan itu.

Kedua, Indonesia mengambil pendekatan nonblok dalam konteks kebijakan luar negeri. Dia juga cukup optimistis dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS kendati banyak investor yang bertanya-tanya.

Pandu Sjahrir
Pandu Sjahrir

Menurut Pandu, status Trump sebagai pebisnis justru memastikan terjadinya pembicaraan-pembicaraan secara rasional pada masa yang akan datang.

Dia kemudian menyinggung kebakaran massal di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) yang membuat dunia berkabung beberapa pekan terakhir. Layaknya dua sisi mata uang, hal naas ini ternyata juga membawa hikmah.

“Lihat apa yang terjadi hari ini di California? Kami memiliki beberapa orang yang kehilangan tempat tinggal di sana. Akibat perubahan iklim, Amerika Serikat (AS) kehilangan ratusan juta dollar. Dengan kata lain, perihal transisi energi adalah tema yang besar. Begitu juga halnya di Indonesia,” tutur Pandu.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper