Bisnis.com, JAKARTA — Momentum Work, perusahaan konsultan yang berkantor di Singapura, memprediksi persaingan sengit antara Amerika Serikat (AS) dan China dalam memperebutkan pasar AI global lewat DeepSeek dan ChatGPT.
memberikan sejumlah catatan terhadap startup AI asal China DeepSeek yang saat ini menjadi sorotan dunia karena diklaim memiliki teknologi yang lebih cepat dan lebih murah ketimbang ChatGPT.
Founder dan CEO Momentum Work Jianggan Li mengatakan pada Senin (27/1/2025) indeks Nasdaq anjlok lebih dari 3%, dengan salah satu penyebab diduga karena investor khawatir bahwa DeepSeek mampu mengalahkan dominasi Nvidia.
Momentum Work pun mengungkapkan sejumlah data berdasarkan wawancara singkat dengan beberapa peneliti dan CTO perusahaan AI di China guna mencari tahu perihal DeepSeek.
Jianggan mengatakan DeepSeek adalah chatbot LLM pertama yang dapat digunakan dengan cepat, dan menunjukkan proses penalaran yang lengkap.
Sebagai perbandingan, ChatGPT lambat, berhalusinasi, buruk dalam pencarian daring realtime, dan sering kali terlalu konservatif dalam memberi respons. Pengguna China juga kesulitan mengakses ChatGPT dan banyak bergantung pada stabilitas VPN.
“Meski demikian, pengalaman menunjukkan bahwa GPT o1 secara keseluruhan masih memiliki logika yang lebih baik. Untuk penggunaan bisnis, ChatGPT API masih yang terbaik di pasaran lebih stabil, meskipun sangat mahal dibandingkan dengan Deepsek,” kata Jianggan dalam keterangannya, Selasa (28/1/2025),
Jianggan mengatakan bahwa kehadiran Deepseek sudah diprediksi sejak tahun lalu. Kegigihan China melatih model AI berbiaya murah dan upaya kompetitif mereka untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan AI di global mendorong China meramu teknologi AI pesaing ChatGPT.
Rumor yang beredar, DeepSeek memiliki 50.000 GPU model terbaru H100. Jumlah tersebut masih dipertanyakan karena DeepSeek tidak mengungkapkan berapa banyak GPU yang sebenarnya dimilikinya.
Namun dengan kekuatan tersebut, Jianggan memperkirakan modal ventura belum akan berinvestasi di perusahaan LLM baru jika pendekatan yang diambil investor adalah model valuasi yang telah dikenal selama ini. Persaingan AI antara Deepseek dan ChatGPT bakal terjadi dalam waktu panjang.
“Seseorang akan menang pada akhirnya - kita tidak tahu siapa, atau kapan. Sampai saat itu tiba, ini akan menjadi perlombaan tanpa henti dengan investasi berkelanjutan yang dibutuhkan, dan melibatkan pemain teknologi/negara besar,” kata Jianggan.
Jianggan juga mentuturkan persaingan keduanya akan mengarah pada harga. Pada akhirnya, kata Jianggan, Deepseek bakal menarik uang lebih besar dari pengguna untuk mengejar profitabilitas.
“Meski begitu, DeepSeek tidak perlu khawatir sekarang karena tidak bersaing untuk mendapatkan jumlah pengguna atau metrik penilaian lainnya,” kata Jianggan.