Deepseek vs ChatGPT: China vs AS dalam Pusaran Perebutan Pasar Kecerdasan Buatan

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 28 Januari 2025 | 13:10 WIB
Ilustrasi DeepSeek dan ChatGPT/MW
Ilustrasi DeepSeek dan ChatGPT/MW
Bagikan

Masa Depan Nvidia

Selain itu, Jianggan juga memperkirakan bahwa DeepSeek tidak akan serta merta menyebabkan deflasi permintaan untuk chip NVIDIA dan chip lainnya. 

“Meskipun DeepSeek telah membuktikan secara masuk akal bahwa permintaan untuk melatih komputasi seharusnya tidak setinggi yang diperkirakan sebelumnya, tetapi hal itu juga menunjukkan dimulainya penalaran yang mungkin akan menghabiskan lebih banyak daya komputasi,” kata Jianggan. 

Jianggan mengatakan meski demikian dengan hadirnya Deepseek, persaingan antara China dan AS dalam bidang AI terbuka menjadi lebih baik. 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Pemerintahan Biden sengaja mempersulit siapa pun untuk maju dalam LLM, sesuatu yang dianggap menjengkelkan. Strategi ini telah gagal. 

Presiden Trump mungkin memiliki strategi yang lebih baik - terutama fokus pada pembangkitan lebih banyak listrik dan penurunan biaya energi. Dalam persaingan terbuka di bidang AI, biaya energi akan menjadi keuntungan jangka panjang,” kata Jianggan.

Dari sisi SDM, Jianggan mengatakan Deepseek memiliki keuntungan berupa SDM dan talenta teknik, operasi, dan bisnis yang melimpah di China, yang memungkinkan DeepSeek untuk terus berkembang. DeepSeek juga mempekerjakan teknisi muda, bukan orang-orang hebat.

Pasar Nvidia 

Sebelumnya, kekayaan miliarder dunia anjlok hingga US$108 miliar pada Senin (27/1/2025), dipimpin oleh pendiri Nvidia Corp Jensen Huang.

Hal ini terjadi setelah aksi jual besar di sektor teknologi menyusul meningkatnya perhatian terhadap pengembang AI asal China, DeepSeek, yang mengguncang pasar saham global.

Melansir Bloomberg, Selasa (28/1/2025), kerugian terbesar menimpa miliarder yang terkait dengan teknologi kecerdasan buatan. Kekayaan Huang menyusut US$20,1 miliar, atau 20% dari total kekayaannya.

Sementara itu, Larry Ellison dari Oracle Corp. kehilangan US$22,6 miliar, atau sekitar 12% dari total kekayaannya. Michael Dell turun US$13 miliar, sementara Changpeng Zhao dari Binance menyusut US$12,1 miliar.

Secara keseluruhan, sektor teknologi kehilangan kekayaan senilai $94 miliar, atau sekitar 85% dari total penurunan Indeks Miliarder Bloomberg. Indeks Nasdaq Composite merosot 3,1%, sementara S&P 500 turun 1,5%.

CEO Nvidia Jensen Huang
CEO Nvidia Jensen Huang

DeepSeek, pengembang AI berbasis di Hangzhou, China, menjadi sorotan investor Barat setelah aplikasi chatbot gratis mereka, DeepSeek R1, memuncaki tangga unduhan global di Apple Store.

Namun, lonjakan pengguna baru menyebabkan gangguan sistem, memaksa perusahaan membatasi pendaftaran hanya untuk pengguna dengan nomor telepon China.

Keberhasilan DeepSeek yang hanya menghabiskan US$5,6 juta untuk mengembangkan model AI-nya mengguncang narasi Silicon Valley bahwa investasi besar diperlukan untuk membangun model AI terbaik.

Hal ini menjadi pukulan telak bagi miliarder yang kekayaannya bergantung pada rantai pasokan AI di Barat, yang selama dua tahun terakhir menjadi pendorong utama pasar saham.

Meta, Alphabet, dan Microsoft selama ini mengalokasikan dana besar untuk membangun sistem AI berbasis semikonduktor canggih. CEO Meta Mark Zuckerberg bahkan mengumumkan rencana pengeluaran US$60 miliar - US$65 miliar untuk proyek AI tahun ini, jauh di atas ekspektasi pasar.

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper