Pengguna Nvidia Diimbau Terapkan Mitigasi Terhadap Serangan Rowhammer

Rahmad Fauzan
Selasa, 15 Juli 2025 | 09:04 WIB
Kantor pusat Nvidia di Santa Clara, California, AS, pada hari Rabu, 28 Agustus 2024./Bloomberg-Loren Elliott
Kantor pusat Nvidia di Santa Clara, California, AS, pada hari Rabu, 28 Agustus 2024./Bloomberg-Loren Elliott
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Nvidia mengimbau para pelanggannya untuk menerapkan langkah mitigasi terhadap serangan Rowhammer setelah salah satu GPU kelas workstation perusahaan ditemukan dalam kondisi rentan.

Sebagai informasi, Rowhammer adalah metode untuk merusak memori dengan cara menghantam baris-baris sel memori secara berulang melalui operasi baca atau tulis intensif. 

Hal ini dapat menciptakan interferensi listrik antarbaris sel memori yang berpotensi mengganggu kinerja sistem.

Mengutip The Register, Selasa (15/7/2025), Nvidia menyebut peneliti dari Universitas Toronto berhasil mendemonstrasikan eksploitasi Rowhammer pada GPU NVIDIA A6000 dengan memori GDDR6, di mana Error Correcting Code (ECC) tingkat sistem tidak diaktifkan.

Terkait dengan hal itu, perusahaan merekomendasikan pelanggan agar memastikan ECC tingkat sistem (System-Level ECC) diaktifkan di berbagai model produk, termasuk seri Blackwell, Ada, Hopper, Ampere, Jetson, Turing, serta Volta.

Sebelumnya, serangan berantai Rowhammer yang memanfaatkan empat celah eksploitasi bluetooth membuat kendaraan-kendaraan roda empat dari perusahaan seperti Mercedes-Benz, Volkswagen, dan Skoda rentan terhadap serangan melalui sistem hiburan (infotainment) mereka.

Selain itu, ide salah satu pendiri Twitter Jack Dorsey untuk menciptakan jaringan komunikasi aman yang tidak bergantung pada jaringan ponsel tradisional atau Wi-Fi — yang disebut Bitchat — juga menghadapi sejumlah masalah terkait bluetooth.

Tak berhenti di situ, Bitcoin Depot yang mengklaim mengoperasikan jaringan ATM bitcoin terbesar di dunia mengajukan pemberitahuan pelanggaran data serta memberi tahu sekitar 27.000 pengguna bahwa peretas telah mengakses nama, nomor telepon, dan nomor SIM mereka.

Termasuk, kemungkinan juga alamat, tanggal lahir, serta alamat email para pengguna.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper