Senjata Baru UMKM: Solusi Inovatif DOKU PayChat Lewat WhatsApp

Lukas Hendra TM
Selasa, 5 Agustus 2025 | 07:32 WIB
Co-Founder dan Chief of Marketing Officer DOKU Himelda Renuat (tengah) bersama dengan Chief of Product Experience DOKU Rama Prahara (kiri), dan Vice President of Biller as a Service DOKU Rachma Kandini (kanan), saat peluncuran DOKU PayChat di Jakarta, Senin (4/8/2025). BISNIS/Lukas Hendra
Co-Founder dan Chief of Marketing Officer DOKU Himelda Renuat (tengah) bersama dengan Chief of Product Experience DOKU Rama Prahara (kiri), dan Vice President of Biller as a Service DOKU Rachma Kandini (kanan), saat peluncuran DOKU PayChat di Jakarta, Senin (4/8/2025). BISNIS/Lukas Hendra
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pebisnis di wilayah pelosok Indonesia, kini memiliki senjata baru untuk turut meramaikan perdagangan di era digital. Koperasi desa, lembaga perkreditan desa, atau komunitas komunal misalnya, kini dapat memanfaatkan layanan pada platform WhatsApp Business sebagai sebuah ekosistem baru pembayaran digital di Indonesia seiring diluncurkannya DOKU PayChat.

Lewat solusi inovatif ini, memungkinkan pelanggan  suatu bisnis untuk chat, pemesanan, dan melakukan pembayaran langsung di dalam aplikasi WhatsApp Business tanpa perlu berpindah aplikasi. Dengan memanfaatkan layanan WhatsApp Business, DOKU PayChat memungkinkan pengguna menerima pembayaran, mengirim tagihan, menjadwalkan pengingat otomatis, dan mengelola interaksi pelanggan dalam satu chat.

Namun berbeda dengan chatbot biasa, DOKU PayChat dirancang untuk mendorong konversi, dari chat hingga checkout, tanpa hambatan. Merchant pun dapat dengan mudah memeroleh cacatan transaksi yang sudah terkelola dengan baik lewat layanan DOKU PayChat.

Chief of Product Experience DOKU Rama Prahara mengungkapkan bahwa banyak merchant kini juga sudah mulai menjual lewat WhatsApp. Namun, imbuhnya, pencatatan masih dilakukan secara manual dan terpecah-pecah.

“Kami melihat belum ada yang menyatukan semua itu dalam satu layanan. Masih terpecah-pecah. Terima order, tempat, pembayaran, itu tidak tersambung. Kami membentuklah satu platform dengan nama DOKU PayChat,” katanya Senin (4/8/2025).

Lewat layanan ini, Rama mengatakan bahwa pebisnis dapat membuat simple chat code, menerima order, bisa menghasilkan invoice, dan menerima pembayaran. “Semua di dalam satu platform, tak harus mereka pindah-pindah.”

Tentu saja, hal ini akan memberikan kemudahan bagi merchant untuk meningkatkan layanan mereka kepada pelanggan, termasuk juga dalam hal pencatatan keuangan mereka.

Sementara dari sisi konsumen, layanan ini akan menjadi solusi sederhana bagi mereka yang berada di wilayah pelosok menyusul pemesanan hingga pembayaran lewat chat yang jauh lebih ‘ringan’ ketimbang memanfaatkan aplikasi perdagangan daring yang makin hari makin berat.

Akan tetapi, solusi tersebut belum terintegrasi sepenuhnya dengan sistem logistik. Hanya saja, DOKU telah memiliki peta jalan untuk mengembangkan DOKU PayChat terintegrasi dengan sistem logistik di masa mendatang.

“Di roadmap kami memang sudah disiapkan. Kami akan menggabungkan dengan sistem logistik sehingga pelanggan dapat memilih sistem logistik dalam ekosistem yang tak terpisahkan,” jelas Vice President of Biller as a Service DOKU Rachma Kandini.  

Kendati demikian, DOKU belum mematok target dari hadirnya DOKU PayChat ini. Perusahaan menekankan akan terus meningkatkan penerimaan di berbagai kalangan terlebih dahulu.

“Memang tidak ada target spesifik. Kami berharap tahun depan kami sudah melihat pergerakan. Yang ingin kami lakukan adalah mendukung komunitas dan perusahaan yang memiliki basis untuk bisa layanan ini betul-betul dimanfaatkan,” kata Co-Founder dan Chief of Marketing Officer DOKU Himelda Renuat.

Rachma menambahkan bahwa Jawa akan menjadi langkah awal untuk memperkenalkan layanan ini kepada merchant-merchant DOKU. Selain karena populasi terbesar, imbuhnya, wilayah ini lebih mudah dijangkau untuk sosialisasi.

“Secara area, kami tidak memfokuskan di daerah tertentu meski Jawa termasuk target. Jadi kami memanfaatkan Jawa dengan sebaran populasi tertinggi sebagai market utama,” ujarnya.

Bahkan di Bali, layanan DOKU PayChat diyakini akan menjadi game changer terutama lewat kolaborasi dengan PT USSI dan Lembaga Perkeditan Desa (LPD).

Chief Commercial Officer PT USSI Zul Fami mengatakan bahwa DOKU PayChat memungkinkan karyawan, agen, dan nasabah LPD untuk memberli paket internet langsung lewat WhatsApp dengan pilihan pembayaran digital yang beragam.

“Ini suatu terobosan teknologi yang mendukung semua sektor, siap menyambut masa depan digital. Semoga kolaborasi ini terus berkembang dan memberi manfaat luas bagi masyarakat,” katanya.

Selain itu, di Pulau Dewata, layanan DOKU PayChat juga diharapkan dapat mengungkit minat wisatawan asing berkunjung ke destinasi superprioritas ini menyusul kemudahan dalam hal pembayaran Pungutan Wisatawan Asing (PWA).

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun berharap bahwa dengan hadirnya DOKU PayChat, maka wisatawan asing yang berkunjung ke Bali dapat lebih menikmati kemudahan akses pembayaran PWA dengan lebih banyak pilihan metode pembayaran yang tetap fleksibel dan aman.

Sebelumnya, pembayaran PWA hanya dapat dilaukan lewat laman Love Bali. Kini, imbuhnya, dengan adanya DOKU PayChat, wisatawan asing dapat memilih metode pembayaran hanya dengan memindai QR Code menggunakan ponsel pintar yang terhubung di WhatsApp.

“Kami berharap inovasi ini dapat memajukan Bali sekaligus, melindungi, menjaga, memelihara alam, manusia, serta kebudayaan Bali,” ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Lukas Hendra TM
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami