Bisnis.com, JAKARTA — OpenAI mengungkap pengguna aktif ChatGPT terus meningkat. Bahkan chatbot ini diperkirakan akan mencapai 700 juta pengguna aktif mingguan pada pekan ini.
Melansir laman TechCrunch pada Selasa (5/8/2025) angka tersebut meningkat apabila dibandingkan pada akhir Maret 2025, di mana ChatGPT mencatat 500 juta pengguna aktif mingguan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Nick Turley, Wakil Presiden sekaligus Kepala Aplikasi ChatGPT, melalui sebuah unggahan di X. Dia menambahkan jumlah pengguna ChatGPT telah tumbuh 4 kali lipat dibandingkan tahun lalu.
“Setiap hari, orang dan tim mempelajari hal baru, berkreasi, dan menuntaskan tantangan yang semakin kompleks. Pekan ini akan menjadi momen besar. Terima kasih kepada tim yang telah membuat ChatGPT semakin bermanfaat dan mewujudkan misi agar semua orang bisa merasakan manfaat AI,” tulis Turley.
Popularitas ChatGPT melonjak setelah OpenAI merilis fitur peningkatan pembuatan gambar berbasis model GPT-4 pada Maret lalu.
Pada awal April, Chief Operating Officer OpenAI, Brad Lightcap, mengungkapkan lebih dari 130 juta pengguna telah membuat lebih dari 700 juta gambar hanya dalam beberapa hari setelah peluncuran fitur tersebut.
Jumlah pelanggan berbayar juga meningkat. Pekan lalu, Lightcap mengatakan ChatGPT kini memiliki 5 juta pengguna bisnis berbayar, naik dari 3 juta pada Juni.
Berdasarkan laporan terbaru firma intelijen pasar Sensor Tower, pengguna ChatGPT rata-rata mengakses aplikasi ini lebih dari 12 hari per bulan, menempatkannya di posisi kedua setelah Google dan X.
Laporan itu juga mencatat, pada paruh pertama 2025, pengguna menghabiskan rata-rata 16 menit per hari menggunakan ChatGPT.
Lonjakan ini mencerminkan pertumbuhan pesat OpenAI sejak meluncurkan ChatGPT kurang dari tiga tahun lalu. Seorang juru bicara OpenAI menyebut angka pendapatan tersebut mencakup kontribusi dari berbagai lini usaha, termasuk produk konsumen ChatGPT, produk bisnis untuk perusahaan, serta layanan API yang ditawarkan kepada pengembang.
Dari sisi bisnis, OpenAI mencatat pendapatan tahunannya melonjak menjadi US$10 miliar (sekitar Rp160 triliun) per Juni, memposisikan perusahaan untuk mencapai target setahun penuh di tengah lonjakan adopsi AI.
Angka pendapatan tahunan yang diproyeksikan berdasarkan data pendapatan terkini, yaitu sekitar US$5,5 miliar (Rp88 triliun) pada Desember 2024.
Ini berarti OpenAI berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pendapatannya sebesar US$12,7 miliar (Rp203,2 triliun) pada 2025.